“RAMADHAN DITENGAH PANDEMI”

Admin Kamis, 23/04/2020 Utama 455 hits

Marhaban ya Ramadhan…

Ramadhan adalah bulan suci yang sangat ditunggu-tunggu kedatangannya oleh umat islam diseluruh dunia. Ramadhan menjadi moment untuk berlomba-lomba memperbanyak amalan dan pahala setelah sebelas bulan kita habiskan untuk berjibaku dengan urusan dunia. Lebih banyak menghabiskan waktu untuk melangkahkan kaki ke masjid, baik untuk melaksanakan sholat wajib dan sunah, membaca tilawah Al Qur’an, atau untuk iktiqaf.

Namun, Ramadhan tahun ini sungguh berbeda. Dimana tahun ini Allah uji kita dengan wabah. Imbasnya kemudian adalah kita lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja. Tidak ada lagi sholat tarawih berjamaah di masjid, tidak akan ada lagi undangan buka puasa bersama, atau sekedar untuk ngabuburit (menunggu waktu berbuka puasa).

Namun disisi yang lain, ujian ini membuat kita banyak waktu untuk bermunajat karena pekerjaan yang biasa kita lakoni tidak begitu banyak menyita waktu. Ujian ini mungkin cara Allah untuk menjadikan kita lebih fokus dengan Ramadhan tahun ini, sekaligus menebalkan iman kita agar Ramadhan tahun ini sukses menjadikan kita hamba bertakwa yang utuh.

Bukankah begitulah nasihat hamba soleh bernama Lukman yang diabadikan dalam Al-Qur’an, bukan karena dia Nabi tapi setiap perkataannya ada taburan hikmah. Saat dia berkata pada anaknya, “Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah.”

Karenanya selain kita waspada dengan wabah ini. Akal sehat kita juga mesti merespon bahwa Allah dengan takdirnya, tidak akan pernah melakukan kezoliman sebab itu telah Dia haramkan atas dirinya.

Justru bagi orang yang beriman, kita harus menangkap hikmah dibalik musibah ini sebagai batu loncatan untuk memenangkan pertarungan iman. Musibah itu tanda cinta, karena mungkin Allah amat rindu dengan munajat kita. Allah dengan takdirnya telah menyelipkan kata cinta dalam musibah.

Ada begitu banyak hikmah dibalik takdir Allah yang mungkin bagi kita itu sesuatu yang buruk namun Allah telah menyiapkan kejutan.

Dengan adanya wabah ini kita semakin memahami berbagai hal. diantaranya adalah kita semakin mengerti pentingnya arti berbagi, menebalnya rasa solidaritas sesama manusia, dan empati yang saling menguatkan satu sama lain. Betapa banyak hikmah yang berserak jika kita benar-benar ingin mencarinya. Karena masa sulit sesungguhnya adalah tempat untuk melihat kualitas kedekatan kita kepada Sang Pencipta.

Akhirnya mari kita fokus dengan anugrah Allah yang lebih besar, yaitu Ramadhan. Membuktikan bahwa ujian yang Allah berikan justru semakin menguatkan tekad kita untuk semakin dekat dengan-Nya, semakin mencintai-Nya dan Menyayangi seluruh ciptaan-Nya.

Mari jadikan waktu stay at home #dirumahsaja, menjadi saat yang paling menggembirakan karena kita benar-benar dapat menyambut Ramadhan dengan sambutan yang berkualitas.

Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1441 H / 2020 M dari civitas akademika STIA Karya Dharma Merauke.

: tanpa label